Menurut Analis Ini Kunci Kemenangan EVOS Esports di M1 World Championship
Weitekno.Blogspot.Com - M1 World Championship 2019 sudah usai digelar menggunakan menobatkan EOVS Legends menjadi juara. Apa kunci sukses tim eSports ternama ini pada turname Mobile Legends paling bergengsi ini? Berikut isi pers release berdasarkan Moonton.
Gelaran eSports M1 World Championship 2019 ini diselenggarakan berdasarkan 11 hingga 17 November 2019 kemarin.
Sebelumnya, Indonesia sukses menciptakan tren positif menggunakan menghadirkan All-Indonesian Final di gelaran MSC 2019 (19-23 Juni 2019) menggunakan ONIC sebagai sang juara.
Lantas, sejarah kembali terulang menggunakan kehadiran All-Indonesian Finals antara RRQ melawan EVOS Legends pada Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca Juga
Perjuangan Skuat EVOS Raih Juara Dunia M1 World Championship
Jadi Juara Dunia, EVOS Bawa Pulang Piala Mobile Legends M1
Patahkan Kutukan tiga Musim, Ini Perjuangan EVOS Juarai MPL Season 4
Mengejutkan! Jess No Limit Pamit berdasarkan Skuat EVOS Esports
Gelaran besar Mobile Legends: Bang Bang yang bertajuk M1 World Championship adalah kali pertama sekaligus tonggak awal gelaran global game besutan Moonton tadi.
Sebanyak 16 tim menurut 14 negara bertarung memperebutkan total hadiah 250.000 dolar AS di ajang ini.
Meskipun telah usai, gelaran M1 masih mengundang banyak momen spesial , apalagi hasil gemilang dari EVOS Esports (Legends) ditunjukkan sejak MPL ID Regular Season 4 sampai Grand Final M1 World pada Malaysia.
Pada Regular Season MPL ID S4, EVOS menorehkan 11 kemenangan & 3 kekalahan.
Di Playoffs MPL, Oura & mitra-kawan pun tetap tampil buas di hadapan ribuan mata yang memadati Tennis Indoor Senayan dan sukses mengemas kemenangan melawan RRQ menggunakan skor 3-1 pada partai final.
Di M1 World Championship, EVOS pula kembali mengalahkan RRQ di partai final tetapi diwarnai menggunakan comeback cantik yang sukses menghantarkan armada harimau putih mendapatkan 2 gelar: tim terbaik MLBB pada Indonesia dan jua global.
Bagaimana tidak, meski EVOS sempat tertinggal 3-1, RRQ yg tinggal meraih 1 kemenangan tersisa wajib menelan pil getir menggunakan kekalahan 3x berturut-turut.
Apa sebenarnya rahasianya? Bagaimana tim tersebut menjaga ritme pertandingan tetap rapih dan militan? Cara & penilaian apa saja yang dihadirkan manajemen tim buat membawa EVOS berada pada puncak kejayaan?
Ade Setiawan Pamungkas selaku Data Analyst Mobile Legends menurut EVOS Esports turut menaruh pendapatnya.
"Sebelum menghadapi M1, pastinya kita menyiapkan beberapa strategi & latihan yg lebih optimal lagi dari sebelumnya. Karena versus yg kita hadapi pada M1 ketika itu merupakan versus dari negara-negara yg belum kita ketahui taktik & gameplay karena terdapat beberapa dari mereka yang minim video buat diulas beserta." kata Ade Setiawan Pamungkas.
Memang terdapat nama-nama baru pada tengah ramainya panggung M1, sebut saja wakil Jepang 10seconds Gaming Plus yg sukses menaruh perlawanan berarti.
Serta wakil Filipina yg tampil kurang maksimal meski mempunyai ekosistem esports Mobile Legends yg maju. Menyinggung tentang tim dan lawan pada M1, apakah EVOS Legends mengantisipasi suatu tim yg dipercaya sulit dikalahkan?
"Kalau ditanya lawan yang paling sulit itu siapa pastinya merupakan diri kita sendiri, hahaha. Menurut kita sih, semua yang berhasil lolos ke kualifikasi M1 adalah tim-tim yg kuat. Mungkin bukan sulit ya, lebih ke arah unik & mampu kita lihat menurut gameplay tim, contoh 10s Gaming Plus menurut Jepang. Ditambah, mereka merupakan tim yg baru terlihat dan bisa mengalahkan beberapa tim favorit pada M1," lanjutnya.
Pertandingan grand final pun menyajikan comeback yg hampir tidak mungkin terjadi skor 4-tiga buat kemenangan Donkey dan kawan-kawan sehabis tertinggal 1-tiga.
Lantas, apa taktik yang diterapkan EVOS hingga sanggup menyalip ketertinggalan skor melawan RRQ?
"Kunci comeback EVOS merupakan menurut Harith sih, hahaha. Tapi, di kembali itu semua peran yang paling krusial adalah semangat mereka, percaya sama pelatih dan rekan setim bahwa kerjasama tim & komunikasi yg baik sanggup membalikkan keadaan." Jawab Ade.
Rekt pula bilang ketika skor di nomor 1-tiga, "enjoy aja santuy, main aja gamenya kaya sanggup nge-rank, masih ada kesempatan".
"Lalu kita berdasarkan manajemen juga mengingatkan bahwa kita semua percaya sama mereka. Serta dukungan dari para fans ketika itu seakan menjadi mental boost buat tim EVOS."
Harith timbul di awal mula comeback EVOS yaitu pada game ke-5. Wann juga menyumbang damage dealt terbesar dengan Harith, dan semenjak itu RRQ terus melakukan ban terhadap Harith & terpaku dalam pick hero Wann dan Rekt dibandingkan fokus pada permainan.
Menyinggung Rekt, oleh kapten EVOS Esports. Ade turut menaruh kebanggaan atas andil penting dari Gustian yang dapat mengatur emosi dan tempo seluruh tim EVOS.
"Banyak ya perannya, yg perlu digarisbawahi itu sang kapten, Rekt. Sosok yang sangat profesional dan mampu jadi penenang sekaligus pengingat apabila tim mengalami kesalahan pada taktik maupun gameplay."
Selain sebagai ujung tombak, Rekt jua dilimpahkan tugas lain yaitu mengatur ritme dan jalannya strategi. Tentu tidak gampang, namun lagi-lagi Rekt membuktikan bahwa tidak terdapat yang tidak mungkin selama game belum usai.
"Untuk antisipasi pemain sepertinya ga terdapat. Semua pemain sama, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita juga respect sama mereka seluruh jadinya mampu main lepas dan ga ada beban tanpa harus mikir pemain mana saja yang perlu diantisipasi," tutup Ade di akhir sesi wawancara.
Dominasi berdasarkan tim-tim Indonesia kali ini menciptakan Moonton menempatkan Indonesia menjadi tuan tempat tinggal gelaran M2 tahun depan.
Apakah EVOS bisa mempertahankan dua gelar sekaligus pada MPL ID S5 dan M2? Mampukah penguasaan tim Asia Tenggara dipatahkan sang regional lain layaknya kejutan 10s Gaming Plus?
Atau, giliran nama-nama baru yang akan bersinar pada gelaran M2 2020 mendatang?
Comments
Post a Comment